Thursday, May 2, 2013

Buletin Entuyut, Sebuah Cerita Sejarah (1)


Mari kita sebut saja blog ini dengan kata blogletin!

Buletin Entuyut adalah media komunikasi massa milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Barat. Mulai terbit rutin pada tahun 2011, embrio media ini mulai tumbuh pada tahun 2001. Sejak kelahirannya, Buletin Entuyut telah mengalami banyak gelombang pasang surut. Saat-saat tertentu, buletin harus terbit terlambat karena keterbatasan anggaran. Pernah juga suatu ketika karena keterbatasan personil pengelola buletin ini tidak terbit cukup lama. Namun, bukan juga tidak ada kemajuan yang dicapai. Paling tidak setelah terbitnya ISSN, Buletin Entuyut mulai terbit secara kontinyu.

Bicara tentang nama buletin, ada hal menarik juga yang kami rasa perlu diceritakan. Awalnya buletin terbit dengan nama Siluk. Nama lokal untuk Arwana Super Red. Kemudian, buletin pernah berganti nama menjadi Buceros, nama genus untuk jenis Rangkong/Enggang. Terakhir, buletin menamai dirinya dengan nama Entuyut, kembali menggunakan nama lokal yang berarti Kantong Semar.

Mengapa Siluk, Buceros dan Entuyut? Ketiganya adalah nama-nama yang familier bagi para pegiat konservasi sumberdaya alam hayati. Siluk atau Arwana Super Red adalah jenis arwana yang khas dari Kalimantan Barat. Ada banyak jenis Arwana, tapi menurut pendapat khalayak hobiis ikan hias, jenis super red adalah jenis yang paling berharga dan banyak diburu oleh para hobiis. Warna merah di tepian sisiknya yang menyala terang berkilau dianggap yang paling menarik. Maka, berharap dapat menjadi berkilau dan memberi kontribusi yang berharga bagi dunia konservasi di Kalimantan Barat maupun di Indonesia.

Menariknya, ternyata nama Siluk juga digunakan oleh Taman Nasional Danau Sentarum sebagai media komunikasi. Awalnya Danau Sentarum adalah salah satu kawasan konservasi di bawah pengelolaan Balai KSDA Kalimantan Barat. Sama-sama berlokasi di Kalimantan Barat, TN Danau Sentarum adalah salah satu habitat alami bagi Siluk. Dengan berdirinya Balai TN Danau Sentarum serta dilandasi semangat berbagi sesama "anak" Kementerian Kehutanan, maka nama Siluk akhirnya digunakan oleh TN Danau Sentarum dan bergantilah nama media komunikasi Balai KSDA Kalimantan Barat menjadi Buceros.

Buceros adalah nama baru bagi buletin. Nama ini diambil dengan maksud agar buletin mampu terbang tinggi layaknya burung. Selain itu, salah satu jenis dalam ordo Bucerotidae (Enggang Gading-Buceros/Rhinoplax vigil) adalah maskot Kalimantan Barat. Cerita menarik lain yang berkaitan dengan pemilihan nama buletin adalah sifat jenis Buceros adalah badannya yang besar di antara jenis-jenis burung, pilihan tempat hidupnya di puncak kanopi hutan dan kebiasaannya memakan buah-buahan yang secara tidak langsung turut menyebarkan biji dalam rantai pertumbuhan tegakan hutan.

Dus, sembari berharap "badan" buletin ini menjadi semakin berkembang. Harapan untuk tinggal di puncak kontribusi bagi dunia konservasi dengan cara menyebarkan bibit-bibit kesadaran atas lingkungan juga menjadi salah satu esensi pemilihan nama tersebut.

Dinamika pun berkembang. Ada keinginan untuk membuat suatu nama yang memberikan identitas yang lebih spesifik dan mencerminkan Kalimantan Barat. Sidang redaksi pun digelar. Masing-masing redaktur memberikan pendapat dan sarannya. Singkat kata, terpilihlah nama entuyut. Mengapa entuyut? Sebab entuyut adalah sebutan lokal untuk kantong semar. Lalu mengapa kantong semar? Sebab di salah satu kawasan yang dikelola oleh Balai KSDA Kalimantan Barat, terdapat flora endemik bernama Nepenthes clipeata. Jenis kantong semar yang hanya dijumpai di Taman Wisata Alam Gunung Kelam.

Dengan terpilihnya nama Entuyut, maka identitas lokal terwakili dengan baik. Endemik berarti unik dan tidak ditemukan di tempat lain. Tapi semangat yang dibawa sejak pertama kali buletin ini terbit tetap tersemat dan menjadi semangat yang terus dibawa hingga saat ini.

Dan inilah Buletin Entuyut, semoga apa yang kami sajikan mampu memberi sumbangsih bagi dunia konservasi dan penyadartahuan tentang arti penting pelestarian bagi masyarakat Kalimantan Barat. Meskipun kecil....(bersambung-pemred)

No comments:

Post a Comment